Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

#2 Diam-diam, butuh waktu


Waktu masih pagi, matahari belum terlalu meninggi, seorang lelaki tidak sengaja berpapasan dengan seorang perempuan yang sejak lama ia kagumi. Wajahnya masih tergambar dibenak si lelaki walaupun sudah setahun lamanya mereka berdua berpapasan pada suatu acara kemahasiswaan.

Seperti pertemuan pertama, tanpa kata tanpa suara. Berlalu begitu saja seperti tak pernah ada apa-apa. Ingin hati lelaki mengajak nya berkenalan tapi rasa malu yang teramat mengurungkan keinginan hatinya.

Pertemuan kedua berlalu begitu cepat. Si lelaki hanya bisa menangkap raut wajahnya yang begitu cerah secerah langit pagi kala itu. Hal itu sangat berarti baginya untuk saat ini lebih dari apapun. Terabadikan dalam benaknya untuk waktu yang sangat lama.

Si lelaki tak pernah memberanikan dirinya untuk mengirim pesan kepada sosok yang ia idamkan itu mesti nomor telepon sudah berada ditangannya sejak lama. Nomor yang ia dapatkan dari seorang teman yang kebetulan mengenalnya. Nomor itu dibiarkan berdebu dan membeku dengan dalih ia tidak mau menggangu idamannya itu dengan alasan apapun.

Lalu pada hari-hari berikutnya setelah pertemuan kedua yang tak teduga itu, si lelaki tak pernah absen mendoakan keselamatan untuknya. Doa yang begitu tulus meluncur dari lubuk hatinya. Yang belum pernah ia rasakan sebelumnya ketika mendoakan orang lain yang bukan siapa-siapa. Bahkan, ketika mendoakan orang terdekatnya pun seperti orang tuanya tak pernah seperti itu.

Ia mendoakan keselematannya hingga lupa mendoakan keselamatan dirinya sendiri. Ia mendoakannya aman ketika menyeberang jalan, ketika bepergian atau hanya sekedar mendoakan idamannya itu sehat selalu.

Tak ingin si lelaki terburu-buru dalam menyampaikan perasaannya sebelum ia benar-benar siap untuk menerima segala konsekuensinya. Baginya, doa sudah lebih dari cukup untuk saat ini. Ditambah kedua orang tua si lelaki belum sekalipun menyinggung soal pasangan.  

2 comments for "#2 Diam-diam, butuh waktu"

  1. Kepada laki-laki bertuhankan Allah. Semoga keberkahan selalu dilimpahkan untuk kita. Sebab semuanya sudah berlalu dan tidak ada lagi yang bisa dilakukan selain doa terbaik.

    ReplyDelete