Catatan Hari Sabtu
Akhirnya hari
sabtu juga. Yes!
Sabtu ini sama
kaya sabtu-sabtu sebelumnya, yang membedakan adalah di sabtu ini akhirnya saya
bisa “pacaran” (lagi) setelah 4 hari berlalu saya habiskan dengan bekerja. Maaf
yaa abang baru bisa nemenin kamu.
“Emang punya
pacar?”
“Punya”
“Siapa?”
“Mrs. Word”
“Orang bule?”
“Iyalah namanya
aja udah gitu”
“Sip. Semoga
langgeng”
“Oke makasih”
***
Tulisan ini hanya
sebuah catatan kecil dari apa yang saya kerjakan 4 hari kebelakang. Dari kemaren
udah niat banget pengen nulis, tapi karena saya pun butuh istirahat, jadi saya
berencana akan menulis di hari sabtu. Ya, hari ini.
4 hari yang cukup
melelahkan. Cukup untuk sedikit membayangkan kerja keras orang tua menafkahi
keluarga. Meskipun tidak sebanding dengan apa yang mereka melakukan untuk
membahagiakan keluarganya.
Dengan usia saya
yang bisa dibilang bukan anak-anak lagi, saya harus bisa meringankan beban
orang tua. Apalagi sekarang saya sedang jauh dari mereka. Saya tidak bisa
membantu apa-apa selain meminimalisir kiriman uang dari mereka. Selain doa dan chating-an
atau video call-an Whats App (WA) mungkin hanya uang yang yang bisa
mewakili kasih sayang mereka kepada saya.
Dari pada waktu
terbuang percuma dengan bersantai-santai, jalan-jalan gak jelas atau jalan yang
ditemani orang ke-3 (setan) mendingan diisi dengan sesuatu hal yang ada
harganya. Setidaknya ini yang saya pikirkan sekarang. Semoga bukan kata-kata
manis (palsu). So mantap.
***
Oh iya, saya bekerja di sebuah rumah makan selama 3 hari dalam seminggu. Adapun minggu ini saya masuk 4 hari karena baru dan butuh sedikit latihan.
Orang bilang kerja di rumah makan itu enak bisa makan gratis, bisa makan makanan enak dan juga bisa nyirian akhwat. Untuk yang pertama dan kedua bagi saya itu hoax. Memang sebelumnya saya pun beranggapan demikian, tapi setelah saya masuk ternyata saya malah engga nafsu makan. Setelah saya bertanya kepada rekan-rekan yang bekerja juga, mereka pun merasakan hal yang sama kecuali Zyad. Sedangkan untuk poin yang ketiga, sepertinya itu bukan hoax. Tapi saya berusaha untuk jangan seperti itu, tidak boleh modus, harus profesional. Apalah jadinya kalau setiap akhwat dicirian, emangnya mobil. Saya mah mau setia aja (bukan setiap tikungan ada). Kalo kamu gimana? Setia atau mendua? Naon sih le.
Orang bilang kerja di rumah makan itu enak bisa makan gratis, bisa makan makanan enak dan juga bisa nyirian akhwat. Untuk yang pertama dan kedua bagi saya itu hoax. Memang sebelumnya saya pun beranggapan demikian, tapi setelah saya masuk ternyata saya malah engga nafsu makan. Setelah saya bertanya kepada rekan-rekan yang bekerja juga, mereka pun merasakan hal yang sama kecuali Zyad. Sedangkan untuk poin yang ketiga, sepertinya itu bukan hoax. Tapi saya berusaha untuk jangan seperti itu, tidak boleh modus, harus profesional. Apalah jadinya kalau setiap akhwat dicirian, emangnya mobil. Saya mah mau setia aja (bukan setiap tikungan ada). Kalo kamu gimana? Setia atau mendua? Naon sih le.
Nah, di hari jum'at kemaren ada satu hal yang berbeda. Disaat pelanggan yang lain menulis pesanan di kertas pesanan, dia (ga tau siapa) mah nulis nya di tissu. Emang biasa aja sih, bukan hal yang "wah". Besok-besok mah minta lagi aja kertas pesanannya atuh gak usah malu-malu.
Oke. Ini kayanya udah panjang (bagi saya). Pokonya selamat hari sabtu, happy weekend.
Catatan: Maaf ya Ukhtii tissu nya saya bawa, kalo mau diambil mampir aja lagi di hari yang sama. Heuheu.
Happy Blogging!
Terima Kasih.

Post a Comment for "Catatan Hari Sabtu"
Terima kasih sudah membaca. Jangan ragu meninggalkan komentar dan saran terbaik teman!