Sumber Ketenangan Batin
Bagi Rasulullah, shalat adalah sebuah kenikmatan. Shalat adalah saat yang paling tepat untuk menenangkan hati, mengistikharahkan jiwa dari kepenatan duniawi, mengisi ulang batterai tubuh dengan dzikir dan do’a, menginstrospeksi dosa dan kekeliruan dengan istighfar, da merencanakan ulang target dan program kerja yang lebih matang dengan do’a dan niat yang semakin kuat.
Tidak heran jika Rasulullah selalu merindukan saat-saat datangnya waktu shalat. Bebeda dengan orang-orang yang tenggelam dalam kesibukan dunia dan shalat sebagai beban.
عَنْ رَجُلٍ مِنْ خُزَاعَةَ: لَيْتَنِي صَلَّيْتُ فَاسْتَرَحْتُ، فَكَأَنَّهُمْ عَابُوا عَلَيْهِ ذَلِكَ، فَقَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «يَا بِلَالُ أَقِمِ الصَّلَاةَ أَرِحْنَا بِهَا»
Dari seorang shahabat yang berasal dari Khuza’ah, ia berkata: “Aduhai aku ingin segera shalat sehingga bias terhibur.” Orang-orang di sekelilingnya keheranan. Orang itu lalu berkata lagi: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: “Hai Bilal kumandangkanlah (seruan) shalat, hiburlah kami dengannya.” (Sunan Abu Dawud kitab al-adab bab fi shalatil-‘atamah no. 4987. al-Albani: Hadits shahih)
Dalam kesempatan lain, Nabi saw sendiri menegaskan:
عَنْ أَنَسٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” حُبِّبَ إِلَيَّ النِّسَاءُ، وَالطِّيبُ، وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ
"Dari Anas, sesunggunhnya Rasulullah saw bersabda: ”Dijadikan senang untukku dari dunia ini wanita dan minyak wangi. Tapi dijadikan kebahagiaanku dalam shalat." (Musnad Ahmad bab musnad Abi Sa’id al-Khudri no. 12293. Syu’aib al-Arnauth: Hadits hasan).
Artinya, meski manusia kodratnya menyukai dunia, tetapi bagi orang-orang yang shalih shalat tetap menjadi tumpuan utama kebahagiaannya. Sebab orang-orang shalih menyadari betul bahwa kenikmatan dunia hanya sejenak. Maka menikmati duniawi pun hanya sejenak-sejenak saja. Kenikmatan yang terasa membekas lama di hati adalah ketenteraman yang sumbernya adalah hubungan batin dengan Sang Khaliq. Hal ini bisa diraih hanya dengan dzikrullah, dan dzikrullah yang paling utama adalah shalat.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra’d [13] : 28).
Dari sedikit pemaparan di atas, sedikitnya kita telah mengetahui bahwa ketenangan batin hanya didapat dengan cara dzikrullah, yang utamanya dengan melaksanakan shalat. Maka lakukanlah shalat dengan khusyu’ dan penuh dengan keikhlasan sehingga dapat menimbukan kecintaan dan ketenangan batin yang membekas. Wallahu ‘Alam.
Post a Comment for "Sumber Ketenangan Batin"
Terima kasih sudah membaca. Jangan ragu meninggalkan komentar dan saran terbaik teman!