Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hiduplah Seperti Pengemudi Mobil

Ini buka soal bisa tidaknya mengemudikan mobil, tapi pada apa yang dilakukan oleh si pengemudi. Selalu menatap ke depan tapi tak lupa sesekali melihat ke belakang. Apa yang ada di depan itulah tujuan kita, masa depan kita. Adapun yang dibelakang adalah masa lalu yang bisa sesekali dilihat dan dijadikan pelajaran.

Mengapa kaca depan mobil dijadikan lebih besar dan lebar dibandingkan kaca spion? Karena apa yang ada di depan lebih besar dan cerah untuk dituju dibandingkan dengan apa yang ada di belakang yang semakin mengecil seiring berjalannya waktu.

Dari situ bisa diposisikan bahwa kaca depan mobil itu adalah masa depan dan kaca spion adalah masa lalu. Kita hanya perlu mengendalikan mobil itu dengan baik agar selamat sampai tujuan. Tak perlu terburu-buru, yang terpenting adalah sanpai dengan selamat. Perhatikan apa yang ada di depan jangan sampai salah tujuan. Perhatikan pula apa yang ada di belakang jangan sampai membahayakan kita.

Jika terasa lelah, beristirahatlah sejenak untuk mengembalikan tenaga yang hilang. Tapi jangan terlalu lama karena garis finish masih mananti. Kembali duduk dan kemudikan mobil sampai tujuan. Karena apa yang dilakukan selama perjalanan menentukan ke arah mana kita menuju.

Hidup pun adakalanya seperti pengemudi yang dihadapkan dengan dua kenyataan, kenyataan yang telah lalu dan kenyataan yang akan datang. Tetap melihat ke depan untuk menuju masa depan yang indah namun jangan pernah tinggalkan masa lalu seutuhnya. Adakalanya kita harus menengok ke belakang untuk sebuah kehati-hatian agar tidak salah melangkah. Ambil pelajaran yang berguna, tinggalkan semua keburukan yang pernah terjadi.

Hidup itu tergantung bagaimana kita menjalaninya.
Pelajari dan pahami masa lalumu. Tatap dan kejar masa depanmu.

Post a Comment for "Hiduplah Seperti Pengemudi Mobil"