Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berkenalan Dengan Paham "Maulanaisme"

Saya merasa akhir-akhir ini sering melalukan hal-hal yang tidak biasa, ada hal yang terasa baru dan terasa konyol. Mendadak saya seperti sastrawan, berkata-kata puitis, so mantep dan aneh, tidak seperti biasanya. Sempat ada yang bilang, kalau ingin bisa berkata-kata puitis harus jatuh cinta dulu. Entahlah, mungkin ada benarnya, yang jelas semua itu adalah serangkaian proses agar saya bisa nyaman dan terbiasa menulis.

Nah, beberapa waktu lalu, sempat saya nanya ke senior -nama dirahasiakan- "bang, tempat belajar sastra dimana ya? ana mau belajar", jawabnya sih sama beliau aja katanya, tapi saya merasa ragu belum siap belajar sama beliau. Sampai akhirnya beliau menyarankan bertanya atau belajar sama bang Maulana Abdul Aziz atau bang Maul.

Saya mulai mencari bang Maul di fb dan instagram, sampai akhirnya saya temukan alamat blognya, membaca beberapa tulisannya sampai dan mengacak-acak arsip blognya. Menurut sebagian komentar yang masuk ke blognya, tulisan bang Maul ini renyah dan bahasanya gaul meskipun membahas tentang permasalahan akademik. Secara sadar saya pun mersakan hal yang sama seolah jatuh cinta pada pandangan pertama dan tentunya menunggu postingan-postingan selanjutnya.

Dari blog bang Maul ini saya dapat beberapa pelajaran dari blog yang dibuat sekitar tahun 2012 ini. Pertama, belajar itu perlu proses yang lama. Kedua, mulailah dari hal yang terkecil. Ketiga, tulisakan semua ide yang muncul, tapi jangan terlalu cepat jatuh cinta pada suatu ide, cintailah satu ide secara matang dan tuntaskan ide itu dengan baik sebelum melangkah pada ide selanjutnya.

Kamu bisa baca tulisan beliau di maulanaisme.

Salam kenal bang Maul, wassalam.


Post a Comment for "Berkenalan Dengan Paham "Maulanaisme""